Termofisika
MAKALAH
THERMOPHYSIC
Tugas
ini disusun untuk memenuhi mata kuliah “Ilmu Biomedik Dasar”
Disusun
Oleh :
1. Sari
Bakti Utami 8.
Nur Rahma Faizah
2. Nadia
Yulia A 9.
Siti Khotimah
3. Dina
Nur Afifah 10.
Nur Atin Rokhimah
4. Nur
Aprilia Divyarana 11.
Susanti Rahma Dewi
5. Diana
Syafitri 12.
Betrisia Pety Herawati
6. Khilyatun
Nisa 13.
Sandi Bagastian
7. Arifatul
Mahmudah
PRODI
DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG TAHUN 2015/2016
Jl.
Perintis Kemerdekaan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam makalah ini, kami mengambil
tema mengenai Termofisika. Kami memilih
tema ini karena kami rasa materi ini sangat penting untuk dipelajari.
Termofisika merupakan salah satu materi dasar dalam fisika yang harus dikuasai.
Di dalam makalah ini kami membahas tentang konsep dasar dari termofisika yang
kami sajikan pada bagian awal dari isi makalah. Hal ini kami lakukan karena
kami menilai untuk memahami suatu materi, kita harus mengetahui konsep dasar
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan pada bagian intimateri.
Termofisika merupakan materi yang
harus dipahami dengan baik karena didalamnya mencakup cukup banyak materi
lainnya, termometrik dan skalatemperatur pengaturan suhu, serta perpindahan
panas. Maka dari itu, kami berusaha untuk membuat materi termofisika dalam
makalah ini menjadi ringkasdan mudah dipahami. Termodinamika adalah ilmu
tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi
panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik
secara alami maupun hasil rekayasa teknologi. Proses termodinamik yang
berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses ireversibel (irreversibel
process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada satu arah tetapi
tidak pada arah sebaliknya. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Proses reversibel adalah proses
termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolak-balik. Sebuah sistem yang
mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan kesetimbangan
termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian Thermodinamic ( Thermophysic ) ?
2. Apa Hukum
Thermodinamic ( Thermophysic ) ?
3. Bagaimana
Energi Panas dalam bidang kesehatan ?
4. Apa yang
dimaksud dengan Transfer panas ?
5. Bagaimana
Mekanisme Panas ?
6. Apa dan
Bagimana Keseimbangan Panas ?
7. Bagaimana
Mekanisme Aktifitas pengaturan suhu tubuh dengan umpan
balik ?
8. Apa
Pengertian dan Prinsip Thermografi ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mempelajari konsep dasar
termofisika
2.
Untuk mempelajari materi-materi yang
terkait dengan termofisika
3. Memahami
tentang termofisika lebih mendalam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA ( THERMOPHYSIC )
Ilmu yang mempelajari hukum-hukum
yang mengatur perubahan energi dari suatu bentuk ke bentuk lain, aliran dan
kemampuan energi melakukan usaha.
Dua istilah yang berkaitan erat dalam termodinamika,
yaitu:
1.
Sistem adalah : sesuatu yang menjadi subyek pembahasan
atau fokus perhatian.
2.
Lingkungan adalah : segala sesuatu yang tidak termasuk
dalam sistem atau segala keadaan di luar
sistem.
Metabolisme
sebagai konversi energi
1.
Metabolisme : proses perubahan yang terjadi dalam satu
organisme ( jumlah totalreaksi kimia atau fisika yang diperlukan untuk
kehidupan )
2.
Kecepatan metabolisme : kecepatan dimanaenergi dalam
diubah di dalam tubuh.
Dalam
metabolisme terkandung Anabolisme dan Katabolisme
1.
Anabolisme: menunjukkan reaksi sintesis menjurus ke
penyimpanan energi di dalam tubuh
2.
Katabolisme:menggambarkan kerusakan jaringan dan
penggunaan sumber energi
B.
HUKUM
TERMODINAMIKA ( THERMOPHYSIC )
Hukum
Pertama Termodinamika
“Panas
neto yang ditambahkan pada suatu sistem sama dengan perubahan energi internal
sistem ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem.”
Q = ΔU + W
|
Keterangan
:
Q = + Panas masuk ke sistem
= - Panas keluar dari sistem
U =
energi internal sistem
W = + usaha dilakukan oleh sistem
= - usaha dilakukan pada sistem
Hukum kedua termodinamika mengatakan
bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak semua proses di alam
adalah reversibel (arahnya dapat dibalik). Hukum kedua termodinamika menyatakan
bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
Misalnya, jika sebuah kubus kecil dicelupkan ke dalam secangkir air kopi panas,
kalor akan mengalir dari air kopi panas ke kubus es sampai suhu keduanya sama.
Hukum pertama termodinamika tidak dapat
menjelaskan apakah suatu proses mungkin terjadi ataukah tak mungkin terjadi.
Oleh karena itu, muncullah hukum kedua termodinamika yang disusun tidak lepas
dari usaha untuk mencari sifat atau besaran sistem yang merupakan fungsi
keadaan. Ternyata orang yang menemukannya adalah Clausius dan besaran itu
disebut entropi. Hukum kedua ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Proses
suatu sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak mungkin
terjadi. Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi
sistem tersebut selalu naik atau tetap tidak berubah”.
Hukum kedua termodinamika memberikan batasan
dasar pada efisiensi sebuah mesin atau pembangkit daya. Hukum ini juga
memberikan batasan energi masukan minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan
sebuah sistem pendingin. Hukum kedua termodinamika juga dapat dinyatakan dalam
konsep entropi yaitu sebuah ukuran kuantitatif derajat ketidakaturan atau
keacakan sebuah sistem.
Dari hasil percobaan para ahli
menyimpulkan bahwa mustahil untuk membuat sebuah mesin kalor yang mengubah
panas seluruhnya menjadi kerja, yaitu mesin dengan efisiensi termal 100%. Kemustahilan
ini adalah dasar dari satu pernyataan hukum kedua termodinamika sebagai
berikut: “Adalah mustahil bagi sistem manapun untuk mengaalami sebuah proses di
mana sistem menyerap panas dari reservoir pada suhu tunggal dan mengubah panas
seluruhnya menjadi kerja mekanik, dengan sistem berakhir pada keadaan yang sama
seperti keadaan awalnya”. Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan
“mesin” dari hukum kedua termodinamika.
Dasar dari hukum kedua termodinamika
terletak pada perbedaaan antara sifat alami energi dalam dan energi mekanik
makroskopik. Dalam benda yang bergerak, molekul memiliki gerakan acak, tetapi
diatas semua itu terdapat gerakan terkoordinasi dari setiap molekul pada arah
yang sesuai dengan kecepatan benda tersebut. Energi kinetik dan energi
potensial yang berkaitan dengan gerakan acak menghasilkan energi dalam.
Jika hukum kedua tidak berlaku,
seseorang dapat menggerakkan mobil atau pembangkit daya dengan mendinginkan
udara sekitarnya. Kedua kemustahilan ini tidak melanggar hukum pertama
termodinamika. Oleh karena itu, hukum kedua termodinamika bukanlah penyimpulan
dari hukum pertama, tetapi berdiri sendiri sebagai hukum alam yang terpisah.
Hukum pertama mengabaikan kemungkinan
penciptaan atau pemusnahan energi. Sedangkan hukum kedua termodinamika
membatasi ketersediaan energi dan cara penggunaan serta pengubahannya. Panas
mengalir secara spontan dari benda panas ke benda yang lebih dingin, tidak
pernah sebaliknya.
Hukum
II Thermodinamika
Memenuhi Persamaan :
η = W x 100 %
Q1
|
Karena
W = Q1 – Q2 , maka :
η = Q1
- Q2 x 100 %
Q1
|
C.
ENERGI
PANAS DALAM BIDANG KESEHATAN
Sejarah
Penggunaan Panas Dalam Bidang Kesehatan:
1. Romans 600
thn SM memakai minyak panas untuk memijat
2. Tuan Fause
mempergunakan “ hotsbrichs” dalam pengobatan nyeri yang disebabkan oleh
rheumatik
3.
Roebereiner 1816 membicarakan pemakaian sinar dalam
bidang pengobatan
4.
Lengevin tahun 1917 menemukan “Piezo Elektrik
Generator “ yang kemudian para klinis mempergunakan Ultrasonik dalam pengobatan
5. Reyn thn
1913 menggunakan Sinar Ungu Ultra dalam irradiasi tubuh manusia
6. Schliepluke
thn 1927 melaporkan hasil pengobatan dengan mempergunakan “Short Wave
Diathermy”
D. TRANSFER PANAS
Menurut Hukum “ VANTT HOFF” yaitu menurunnya reaksi
kimia tubuh seiring dengan menurunnya temperatur tubuh Reaksi kimia di dalam
tubuh tergantung pada temperatur tubuh. Apabila dalam keadaan dingin yang
ekstrim “Homeostatic Mekanism” à
Hipotermia. Keadaan Hipotermia digunakan pada operasi jantung sebagai proteksi
metabolisme agar dapat mencegah keadan Anoksia karena jaringan membutuhkan
oksigen sangat rendah. Fungsi pengaturan suhu terutama terletak pada reaksi
biokimia dari organisme itu sendiri, reaksi panas dan hasil metabolisme serta
heat loss melalui lingkungan.
Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh
melalui kulit ada empat cara yaitu:
1. KONDUKSI
(Conduction)
Cara kehilangan panas
krn menempel pada benda dingin Misal : stetoskop, timbangan dll
2. KONVEKSI
(Convection)
Kehilangan panas karena
udara yang mengalir Misal : kipas angin, aliran AC, jendela terbuka
3. RADIASI
(Radiation)
Kehilangan panas bayi
karena suhu di ruangan lebih dingin dari suhu tubuh bayi Pencegahan : suhu
ruangan cukup hangat, diselimuti terutama kepala bayi (luas terbesar)
4. EVAPORASI
( Evaporasi)
Kehilangan panas karena
tubuh bayi yang basah (menguap dengan air yang menempel di tubuh bayi) Pencegahan
segera keringkan bayi
E.
MEKANISME
PANAS
Energi panas mula – mula akan penetrasi kedalam
jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (radiasi atau konduksi), kemudian
akan menghilang di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas akan
diangkut kedalam jaringan dengan cara konveksi yaitu melalui aliran tubuh.
Metode
Yang Dipakai Untuk Transfer Energi Dalam Pengobatan
1. Metode
Konduksi
2. Metode
Radiasi
3. Metode
Elektromagnetis
4. Metode
Ultrasonik
F.
KESEIMBANGAN
PANAS
Pengaturan temperatur tubuh manusia adalah makhluk
yang memiliki sistem Homoestatis suatu sistem yang dapat mengatur dirinya
sendiri proses Homoestatis aktivitasnya diatur oleh assp yaitu Hypothalamus
dengan mengatur keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas.
Hypothalamus
terbagi dua yaitu:
1.
Hypothalamus Anterior: Mengatur
suhu panas yakni dengan menghilangkan panas dengan pelebaran pembuluh darah
permukaan kulit, pertambahan pernafasan, keringat, anoreksia
2.
Hypothalamus Posterior: Mengatur
suhu dingin dengan mengatur pembentukan panas dengan menggigil, penyempitan
pembuluh darah permukaan kulit, lapar
G.
MEKANISME
AKTIFITAS PENGATURAN SUHU TUBUH DENGAN UMPAN BALIK
1.
Mekanisme Aktifitas Oleh Dingin:
Menggigil Kelaparan Peningkatan
aktifitas otot bergaris Peningkatan sekresi Norefeneprin dan efeneprin
Penyempitan Pembuluh darah kettaneus Kulit mengkerut Peningkatan Produksi Panas
Penurunan Kehilangan panas
2. Mekanisme
Aktifitas Oleh Panas:
Pelebaran pembuluh darah kulit
Berkeringat Peningkatan Pernafasan Nafsu makan berkurang Lesu dan lembam
Peningkatan kehilangan Panas Penurunan produksi panas.
H. PENGERTIAN TERMOGRAFI
Alat diagnostik yang menggunakan energi panas
(mendekati temperatur permukaan kulit) yang memberikan gambaran termogram Suhu
permukaan kulit dipengaruhi proses yang menimbulkan panas dijaringan bawah
kulit antara lain: peradangan , gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
I.
PRINSIP
KERJA TERMOGRAFI
Termografi pada prinsifnya ada dua macam yaitu : termografi dengan
keseimbangan panas dan termografi dengan Fotokonduktivitas infra merah.
1. Termografi
Dengan Prinsif Keseimbangan Panas
Dibuat dari lempengan tipis Nitrat
Sellulosa dan dilapisi minyak tipis pengabsorpsi panas. Permukaan kulit yang
telah mencapai keseimbangan panas gambaraan (warna) tertentu pada suatu
temperatur tertentu Misalnya: Permukaan kulit normal memberikan warna Hijau.
Bila suhu meningkat maka terjadi perubahan warna Film Cellulosa dari warna coklat
menjadi kemerah-merahan tergantung pada kenaikan temperatur kulit
2. Termografi Dengan
Prinsif Fotokonduktivitas
Prinsifnya: Mempergunakan kamera
Infra Merah. Panas yang dipancarkan permukaan kulit berupa radiasi Infra merah
oleh sususnan optis dijatuhkan kedetektor infra merah menjadi diskontinu oleh
transduser infra merah dirubah menjadi pulsa listrik.kemudian diperkuat dengan
amplifer kemudian ditampilkan gambar dilayar Cathode Ray Tube (CRT)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu yang mempelajari
hukum-hukum yang mengatur perubahan energi dari suatu bentuk ke bentuk lain,
aliran dan kemampuan energi melakukan usaha. Dua istilah yang berkaitan erat
dalam termodinamika, yaitu: sitem dan lingkungan. Metabolisme sebagai konversi
energi terbagi menjadi dua yaitu metabolisme dan kecepatan metabolisme. Dalam
metabolisme terkandung Anabolisme dan Katabolisme.
Menurunnya
reaksi kimia tubuh seiring dengan menurunnya temperatur tubuh Reaksi kimia di
dalam tubuh tergantung pada temperatur tubuh. Apabila dalam keadaan dingin yang
ekstrim “Homeostatic Mekanism” à Hipotermia. Keadaan Hipotermia
digunakan pada operasi jantung sebagai proteksi metabolisme agar dapat mencegah
keadan Anoksia karena jaringan membutuhkan oksigen sangat rendah. Fungsi
pengaturan suhu terutama terletak pada reaksi biokimia dari organisme itu
sendiri, reaksi panas dan hasil metabolisme serta heat loss melalui lingkungan.
Temperatur tubuh
manusia adalah makhluk yang memiliki sistem Homoestatis suatu sistem yang dapat
mengatur dirinya sendiri proses Homoestatis aktivitasnya diatur oleh assp yaitu
Hypothalamus dengan mengatur keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas.
B.
Saran
Gunakanlah ilmu
yang didapatkan untuk kehidupan bersama
Komentar
Posting Komentar